Bismillah,
“Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Qur`an dan mengajarkannya.”
(HR. Bukhari)
Hari Jumat tanggal 7 Mei 2021, Kelas Literasi Ibu Profesional mengadakan Ruang Berbagi via Zoom dan live YouTube. Dalam Ruang Berbagi kali ini, tema yang diangkat adalah Manajemen Waktu Tilawah dan Hafalan. Materi ini disampaikan oleh narasumber yaitu Mba Nur Budianah yang akrab disapa Mba Diah.
Saat ini Mba Diah menjabat sebagai Koordinator Tahsin dan Tahfizh Qur’an di SDIT Insan Mulia, Bekasi, serta pembimbing tahsin Halaqoh Hijratunnisa, Bekasi.
Keutamaan membaca Al-Qur’an
Dalam pembuka materinya, Mba Diah mengingatkan kita untuk terlebih dulu berkenalan dengan Al-Qur’an. Yaitu dengan mengetahui berbagai kemuliaan Al-Qur’an. Kitab yang merupakan mukjizat ini turun di bulan mulia, kepada seseorang yang mulia yaitu Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasalam.
Selain itu, tilawah atau membaca Al-Qur’an juga memiliki banyak keutamaan. Pembaca Al-Qur’an yang mahir akan ditempatkan bersama malaikat yang mulia, sedangkan yang belum fasih membaca Al-Quran akan mendapatkan dua pahala.
Allah akan meninggikan derajat para pembaca Al-Qur’an. Kemudian, di Hari Kiamat nanti Al-Qur’an akan datang sebagai syafaat bagi orang-orang yang membacanya ketika di dunia. Hal-hal ini hendaknya menjadi motivasi kita dalam membaca Al-Qur’an.
Manajemen Waktu Tilawah Al-Qur’an
Mba Diah menjelaskan salah satu cara mengkhatamkan Al-Qur’an dalam satu bulan. Bisa dengan membaca dua lembar setiap selesai salat fardhu, maka dalam satu bulan akan khatam satu kali. Jika ingin dua kali khatam, tentu jumlah bacaan ditambah dua kali lipat.
Namun, selain metode di atas, Mba Diah juga melakukan survey kepada 17 orang teman, dan didapatkan opsi lain mengatur waktu tilawah yang bisa dilakukan. Pertama, dengan menyelesaikan target satu hari dalam satu waktu, atau sekali duduk. Kedua, fleksibel, dengan memaksimalkan waktu luang dan mood.
Keutamaan Menghafal Al-Qur’an
Jika membacanya saja sudah memiliki banyak keutamaan, maka menghafalnya pun punya segudang fadhilah. Dijelaskan oleh Mba Diah, di antara keutamaan penghafal Al-Qur’an adalah lebih diutamakan menjadi imam salat, dan pemimpin. Serta, ketika meninggal, seorang penghafal Al-Qur’an akan didahulukan untuk dimakamkan.
Itu keutamaan di dunia. Sedangkan di akhirat, keutamaan yang lebih besar sudah menanti, yaitu kedudukan di surga yang sesuai dengan ayat terakhir yang dibaca. Ayat yang dibaca di sini adalah ayat yang dihafal. Selain itu, orang tua seorang penghafal Al-Qur’an juga akan mendapatkan mahkota di hari kiamat nanti.
Manajemen Waktu Menghafal Al-Qur’an
Mba Diah membagikan beberapa cara mengatur waktu menghafal Al-Qur’an. Tentu, seorang yang berniat menghafal Al-Qur’an tak boleh lupa untuk berdoa, memohon kemudahan kepada Allah. Kemudian, membuat rencana yang jelas dan terukur, serta serius memberikan waktu untuk menghafal. Bukan hanya memanfaatkan sisa waktu.
Agar lebih lancar menghafal, lebih baik memilih tempat yang nyaman. Waktu subuh dan maghrib, menurut Mba Diah, bisa dimanfaatkan untuk menambah hafalan. Sedangkan untuk mengulang hafalan atau muroja’ah bisa dilakukan ketika salat fardhu dan salat sunnah.
Luangkan waktu khusus untuk muroja’ah satu juz sekaligus, dan satu juz yang dibagi-bagi per hari. Jangan lupa juga untuk menyetorkan hafalan kepada guru yang mahir, agar bisa mengoreksi jika ada kesalahan dalam hafalan.
Metode Menghafal Al-Qur’an
Mba Diah juga mengingatkan bahwa dalam menghafal Al-Qur’an, ikhlaskan niat, luruskan niat hanya karena Allah. Dan keinginan serta usaha menghafal Al-Qur’an sebagai bukti cinta kepada Allah.
Untuk pemilihan mushaf, gunakan satu mushaf saja, misal, Al-Qur’an hafalan 10 lembar per juz. Ini supaya memudahkan mengingat letak suatu ayat, dan menghafal ayat tersebut. Dan gunakan kata kunci atau kata pertama awal ayat.
Cara menghafalnya, bacalah berulang-ulang ayat yang hendak dihafal selama 40 menit. Kemudian tutup Al-Qur’an dan muroja’ah ayat tersebut. Lalu, selama 20 menit buka kembali Al-Qur’an untuk mengoreksi hafalan, dan ulangi lagi 5 kali.
Tentu, dalam proses menghafal adakalanya semangat naik turun. Untuk mengatasi ini, Mba Diah menyarankan bergabung dengan komunitas penghafal Al-Qur’an. Tujuannya agar semangat bertambah ketika melihat teman seperjuangan.
Agar motivasi tak mudah luntur, perbanyak interaksi dengan Al-Qur’an. Hadirkan rasa syukur setiap berhasil menghafal, karena itu adalah nikmat dan anugerah dari Allah. Jika memungkinkan, menyampaikan atau mengajarkan kepada orang lain.
Apabila ada target yang tak tercapai, atau lalai dalam menghafal dan muroja’ah, munculkan penyesalan dan beri konsekuensi. Contohnya dengan perbanyak istighfar dan shodaqah.
Selanjutnya, terus gigih dan istiqamah, serta sabar dan menikmati setiap proses menghafal agar memenuhi target yang ditetapkan. Yakinlah, bahwasanya Allah telah mudahkan Al-Qur’an, sebagaimana dalam Surat Al Qamar ayat 17, 22, 32, dan 40 :
Dan sungguh, telah Kami mudahkan Al-Qur’an untuk peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?.
1 Komentar
Terima kasih ulasannya Mba. Menyesal, saya tidak ikut acaranya.
BalasHapus