Menabung vs Investasi
Menabung
adalah menyimpan uang di celengan, tabungan atau menggunakan media lain. Menabung sedikit demi sedikit dalam kurun waktu tertentu akan terkumpul dana dalam jumlah tertentu sesuai kebutuhan. Namun sayangnya nilai hasil tabungan akan tergerus oleh inflasi. Mengapa? Karena tidak adanya nilai tambah dalam tabungan. Jika menabung di bank akan memperoleh bunga bank, tetapi nilainya kadang lebih kecil dari kenaikkan inflasi yang terjadi setiap tahun.
sumber photo : pixabay |
Investasi
adalah penanam uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan. Investasi dapat juga diartikan kegiatan menanam modal, baik langsung maupun tidak, dengan harapan di masa yang akan datang pemilik modal akan mendapatkan sejumlah keuntungan dari hasil penanaman modal tersebut. Secara umum investasi dapat diartikan sebagai membeli sesuatu yang diharapkan di masa yang akan datang dapat dijual kembali dengan nilai yang lebih tinggi dari nilai semula. Investasi ada dua macam,
Investasi keuangan
Investasi sektor riil
Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum berinvestasi
Sebelum melakukan investasi keuangan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sehingga pemodal akan mengetahui resiko dan peluang yang akan diperoleh. Beberapa hal tersebut adalah :
Jenis investasi
Pemodal harus mengetahui seberapa besar resiko dan peluang dari sebuah investasi. Tentu saja semakin besar keuntungan yang diperoleh maka semakin besar pula resiko yang akan terjadi.
Profil risiko
Penggambaran diri pemodal terhadap kemampuannya menghadapi resiko atau peluang dari tindakan investasi yang dilakukannya. Ada tiga jenis profil risiko pemodal, yaitu konservatif, moderat dan agresif.
Konservatif, cenderung menginvestasikan dananya pada sektor yang minim risiko karena lebih tenang jika investasinya tidak fluktuatif. Moderat, cenderung lebih bisa menerima resiko dibandingkan tipe konservatif dan mempunyai batas toleransi risiko berinvestasi dan berhati-hati memilih investasi. Agresif, memilih investasi yang akan mengoptimalkan penambahan asetnya dan tetap tenang walaupun nilai investasinya fluktuatif.
Tujuan keuangan
Pemodal mempunyai tujuan investasi yang jelas, sesuai dengan batas waktu yang diinginkan, sehingga pemodal dapat memilih jenis investasi sesuai tujuan keuangannya, misalkan untuk sekolah anak, membeli rumah, umroh atau haji dan lain sebagainya.
Uang dingin
Artinya uang yang dipakai untuk berinvestasi bukanlah uang panas atau uang untuk memenuhi kebutuhan hidup, misal uang SPP anak, uang belanja atau uang arisan. Mengapa? Karena dalam berinvestasi akan ada resiko yang muncul. Jika ada kerugian dalam investasi tidak akan mempengaruhi pemenuhan kebutuhan hidup.
Tipe Investasi Berdasarkan Jangka Waktu
Investasi dapat dilakukan sesuai jangka waktu yang kita inginkan sebagai berikut :
Jangka pendek
di bawah 1 tahun. Investasi yang dapat dipilih deposito, reksadana pasar uang.
Jangka menengah
antara 1-5 tahun. Investasi yang dapat dipilih logam mulia, reksadana pendapatan tetap.
Jangka panjang
di atas 5 tahun. Investasi yang dapat dipilih reksadana saham, saham.
Produk Investasi
Deposito
Deposito adalah uang yang disimpan dalam rekening. Biasanya deposito mempunyai jangka waktu tertentu yang tidak dapat dicairkan. Biasanya deposito mempunyai jangka waktu 3, 6, 12 bulan. Bila deposito dicairkan sebelum jatuh tempo maka akan ada penalti yang dibebankan kepada nasabah.
Logam mulia
Logam mulia, yang dimaksud logam mulia adalah logam dalam bentuk batangan yang dapat diperjualbelikan, umumnya emas dan perak. Ada selisih harga jual yang harus diperhatikan saat pembelian dan harga jualnya. Selisih harga saat membeli dan menjual kembali itulah keuntungan investasinya.
Reksadana
Reksadana adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Dalam reksadana ada tiga hal yang terkait yaitu dana dari masyarakat pemodal, dana yang diinvestasikan dan dana yang dikelola oleh manajer investasi.
Ada beberapa jenis reksadana, yaitu :
Reksadana pasar uang
Reksadana pendapatan tetap
Reksadana campuran
Reksadana saham
Selisih antara harga unit saat pembelian dan harga jual itulah keuntungan hasil investasi.
Surat berharga negara
Surat berharga negara. Ada dua jenis surat berharga negara, yaitu konvensional dan syariah. Untuk jenis konvensional ada Saving Bond Retail dan Obligasi Retail. Keduanya dikelola oleh negara. Saving Bond Retail mirip dengan deposito, tetapi dikelola oleh negara, bukan bank. Obligasi seperti surat hutang, dalam hal ini negara berhutang kepada masyarakat pemodal.
Surat berharga jenis syariah ada Sukuk Tabungan Negara dan Sukuk Retail Indonesia, kedua jenis investasi ini juga dikelola oleh negara. Surat berharga negara dapat dijual kembali atau dicairkan setelah periode waktu tertentu sesuai perjanjian yang ditentukan oleh negara.
Saham
Saham adalah bukti kepemilikan nilai sebuah perusahaan. Saham juga dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau badan usaha dalam suatu perusahaan. Umumnya saham dijual dalam bentuk lot, yang berisi 100 lembar saham.
Kesimpulan
Hal terpenting yang diperlukan dalam investasi adalah komitmen dan konsisten dalam menyisihkan dana untuk investasi. Yuk mulai lakukan investasi untuk masa depan yang lebih baik. Mulai dari mana? mulai dari hal yang termudah dulu dan lakukan sekarang, tidak perlu menunda lagi. Investasi dapat dimulai dengan nominal yang terjangkau. Selamat berinvestasi.
Artikel ini ditulis oleh
Nama : Dyah Kusumastuti Utari
Aktivitas : Ibu rumah tang dan bekerja di ranah publik, jualan online, belajar menulis
Media Sosial :
Instagram: https://www.instagram.com/dyah.k.utari/
Facebook: https://www.facebook.com/dyah.k.utari/
Blog : https://coretandyahkusuma.blogspot.com/
Referensi :
1. https://id.wikipedia.org/wiki/Investasi
2. materi workshop
0 Komentar