Hai KLIP’ers
Tulisan kali ini mau bahas Zoom KBK yang diadakan pada tanggal 22 Februari 2022 lalu. Zoom yang menjadi pertemuan pembuka tahun 2022.
Kali ini buku-buku yang dibawakan begitu bervariasi. Nah, tanpa berlama-lama kita simak yuk buku apa saja yang dibawakan dan siapa saja yang membawakannya .
Mbak Alva - Self Coaching karya Darmawan Aji
Buku pertama yang mengawali acara zoom klub buku adalah buku karya Darmawan Aji. Buku ini menurut Mbak Alva, kenapa suka banget sama buku ini adalah karena buku ini membantu menggerakkan diri kita pada tujuan yang ingin sekali kita raih dalam hidup kita.
Kak Risna - Damar Hill karya Bulan Nosarios
Kak Risna membaca fiksi? Saya mengenal baik bahwa kak Risna adalah pembaca buku non fiksi. Namun, karena sedang 'memaksakan diri' untuk membaca, untuk memenuhi targetnya kak Risna banyak memilih buku fiksi.
Terpilihnya buku ini untuk dibaca karena lokasi cerita yang cukup unik. Mengambil setting di Takengon salah satu wilayah di Aceh, sukses membuat saya ingin ke sana juga.
Deskripsi indah tentang Takengon membuat kak Risna merindu dengan kampung halamannya di Sumatera Utara yang bersebelahan dengan Aceh. Apalagi tentang kopi Gayo-nya. Wah, kak Risna penggemar kopi ingin sekali menikmati kopinya.
Mbak Alva - Le Petit Prince karya Antoine de Saint Exuper.
Buku yang awalnya dikira Mbak Alva bahwa buku ini adalah buku anak kecil ternyata buku ini range anak-anak agak dewasa. Novel dalam Bahasa Prancis ini telah diterjemahkan ke dalam lebih dari 300 bahasa dan dialek, serta terjual lebih dari 140 juta salinan hingga saat ini.
Biarpun buku anak, tetapi bagi mbak Alva buku ini sangat menginspirasi dan diterapkan pada kehidupan sehari-hari sampai sekarang.
Ada satu scene yang sangat membekas bagi mba Alva yaitu adegan 'menjinakkan'. Dimana dicontohkan misalnya dengan terus menerus menyapa di waktu yang kurang lebih sama. Maka akan terbangun relasi secara tidak langsung. Itulah hal yang dipetik mba Alva dalam buku ini.
Kak Lendy - Hidup Damai Tanpa Berpikir Berlebihan karya Tsuneko Nakamura dan Hiromi Okuda
Kata "harus ini", "harus itu", termasuk "harus bahagia", atau tuntutan-tuntutan lainnya di dalam hidup seringkali membuat kita kewalahan, dan tidak jarang malah menjadi beban karena berpikir yang berlebihan.
Buku ini meletakkan beban-beban tersebut agar bisa hidup damai dan kembali merasakan kebahagiaan. Akan lebih bahagia jika kita tidak berpikir "harus bahagia".
Tsuneko mengajak kita menjalani hidup dengan lebih membumi, hadir dalam setiap kejadian. Buku ini mengajak untuk mengompromikan antara perasaan kita dengan kenyataan hidup, dengan cara bersikap lebih rasional, punya keyakinan bahwa tidak akan pernah dijumpai keadaan yang 100% bisa memuaskan keinginan kita.
Termasuk saat kita menikah dan hidup bersama dengan orang yang sangat kita cintai dan sayangi sekalipun. Berpikir sederhana namun tetap rasional justru sanggup menghadirkan lebih banyak kebahagiaan.
Dokter Tsuneko menceritakan kehidupan pernikahannya yang tidak memaksa target harus ini dan itu. Bahkan titik kesabaran Tsuneko digambarkan dalam menghadapi sikap dan pola hidup suaminya. Yang diawal ingin mengakhiri pernikahan setelah anak-anaknya menikah. Ternyata suaminya berubah dan mengubah keputusan Tsuneko sampai akhir hayat suaminya tetap mendampingi bersama.
Baca buku ini, membuat Mba Lendy berkata untuk diri sendiri, "masalahku ternyata tidak lebih berat ya dari buku ini."
Menghayati tiap lembar buku ini, membawa Mbak Lendy pada satu kutipan, "Sebanyak waktu yang diberikan, sebanyak apapun uang yang diberikan orangtua ke anak-anak, itu tidak akan merasakannya. Karena itu hanya demi gengsi orang tua saja."
Kak Alfi - Abandoning a Cat karya Haruki Murakami yang diilustrasi oleh Emiliano Ponzi
Buat kalian yang mengaku pecinta sastra, pastinya sudah tidak asing lagi dengan nama Haruki Murakami. Namun, buku kali ini yang dibawakan mbak Alfi memiliki genre semacam biografi.
Cerita tentang Ayahnya, awalnya ingin menulis tentang anak dan orang tua. Tetapi karena hubungan yang kurang harmonis membuatnya kesulitan.
Satu ketika saat perjalanan 'membuang' kucing. Dari cerita perjalanan ini akhirnya menjadi satu karya yang mengalir. Buku tipis berjumlah 80 halaman, sudah lengkap dengan ilustrasi.
Cerita dari masa muda ayahnya, di masa perang dunia pertama. Diharuskan ikut perang karena kesalahan data yang tidak mencatat status kemahasiswaan ayahnya.
Berlanjut ke perang dunia ke 2, sudah mengikuti perang tetapi dipulangkan karena dikatakan oleh komandannya untuk menjadi mahasiswa saja. Dan benar, ayahnya ini melanjutkan pendidikannya.
Ciri khas Haruki Murakami, menceritakan dalam bahasa filosof, jika dan seandainya. Jika ayahnya tidak selamat dalam perang apakah dirinya akan lahir. Dan seandainya ibunya tidak bertemu ayahnya apa yang akan terjadi pada dirinya sekarang.
Menurut Mbak Alfi, buku yang tidak membosankan dan sarat kata-kata yang bersifat naratif.
Kak Rijo - Ganjil-Genap karya Almira Bastari
Ganjil-Genap adalah buku yang direkomendasikan oleh Kak Rijo, dari buku karya Almira Bastari. Bercerita tentang sepasang kekasih yang bergantian mengantar dan menjemput dengan plat nomor ganjil dan genap yang mereka miliki.
Tiba-tiba hubungan mereka kandas. Dan ternyata adiknya akan menikah. Petualangan dimulai saat dirinya mulai hal-hal baru agar memiliki pasangan kembali. Karena dirinya tidak ingin 'dilangkahi'.
Peristiwa tidak terduga dari berbagai adegan pencarian lelaki terbaik yang ingin dirinya bawa di pernikahan adiknya. Kekhawatiran dirinya akan bertemu lelaki nerd dan tidak sesuai tidak standarnya. Bertemu lelaki yang sesuai tetapi lelaki tersebut tidak ingin berkomitmen.
Kisahnya berujung pada satu sikap yang membuat kak Rijo salut. Tokoh ini berpendirian kuat bahwa dirinya tidak perlu menikah hanya karena dituntut orang lain. Pilihan terbaik hanya untuk dirimu.
Kak Rijo - Perjalanan Menuju Pulang karya Lala Bohang dan Lara Noberg
Buku yang berisi berbalas-balas surat. Lara dan Lala bertemu di sebuah komunitas. Lara Noberg adalah wanita bule yang masih ada keturunan Indonesia. Begitu juga dengan Lala Bohang, gadis darah Manado yang masih ada garis keturunan luar negeri.
Hal menarik dari buku ini adalah bagaimana kisah dan tokoh menempatkan diri dalam konteks sejarah dunia. Misalnya saat Lara mengisahkan kakeknya yang ditugaskan di KNIL pada tahun 1920, maka buku ini juga mengisahkan negara-negara lain sedang terjadi peristiwa apa.
Bahwa apa yang terjadi pada diri kita sebenarnya adalah bagian dari sejarah. Semua saling berkaitan dan berasal dari satu titik sumber.
Lala dan Lara menyadari betapa besar kekosongan informasi yang ia miliki soal nenek buyutnya. Dan dalam penelusuran ini, Lala dan Lara melihat bahwa asal-usul keluarganya merupakan bagian dari sejarah dunia yang lebih besar, dari yang tak pernah ia kira sebelumnya.
Kak Rijo menyukai bahwa buku ini mengajarkan pentingnya mencatat garis keturunan dan sejarah yang tak tersentuh. Buku yang sangat sistematis.
PENUTUP
Demikian, tulisan ulasan acara zoom KBK yang telah dilaksanakan pada bulan Februari 2022 lalu.
Untuk KLIP'ers yang ingin mendengar suara teman-teman yang sudah membahas buku diatas, bisa di dengerin di Podcast KLIP di podcast zoom KBK Februari 2022.
Sebuah pembukaan tahun 2022 yang keren untuk menyimak, membaca dan mendengarkan podcast Klub Buku KLIP.
Nah, semakin penasaran kan seperti apa sih ngobrolin buku di KBK itu?
Yuk, teman KLIPers ikut gabung membawakan buku di Zoom KBK bulan depan sehingga semakin meriah dan bervariasi.
Salam Literasi,
Semangat membaca
Penulis : Rein Hudasediyani
0 Komentar