Hai KLIP’ers





Bertemu lagi dengan tulisan yang membahas Zoom KBK.  Bulan Maret lalu diadakan pada tanggal  22 Maret 2022. Pertemuan online Klub Buku KLIP kedua di tahun 2022.

Tentu saja buku-buku yang dibawakan begitu bervariasi. Nah, tanpa berlama-lama kita simak yuk buku apa saja yang dibawakan dan siapa saja yang membawakannya .

Mbak Nindyah - Da Conspiracao karya Afifah Afra




Buku pertama yang mengawali acara zoom klub buku adalah buku karya Afifah Afra. Buku ini ternyata baru diketahui oleh Mbak Nindyah ternyata adalah buku tetralogi. Novel dengan tebal 632 ini mengambil latar waktu tahun 1930-an. Fiksi sejarah yang buat Mbak Nindyah tidak ada rasa bosan justru terasa mengalir ceritanya.

Mba Nindya mulai bercerita mengenai satu tokoh bernama Rangga Puruhita, bangsawan Surakarta, lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Leiden, yang diasingkan Pemerintah Hindia-Belanda ke Ende, Nusa Tenggara Timur. Penyebab pengasingan itu, Rangga dianggap melakukan tindakan subversif. 

Di masa kedatangan Rangga ke pulau tersebut, baru saja terjadi alih kekuasaan dari Portugis ke Belanda. Kondisi masih labil. Perompak dan perampok merajalela. Perlawanan raja-raja kecil atau mosalaki terhadap kekuasan Belanda, membuat suasana semakin sukar terkendali.

Lingkungan dengan situasi seperti itulah yang menjadi tempat tinggal baru bagi Rangga. Dia sendiri di tempatkan di sebuah rumah buruk rupa, dikawal seorang KNIL yang amat memuja Sri Ratu Belanda.

Tokoh utama baru yang dimunculkan Afifah Afra adalam novel ini adalah Tan Sun Nio, gadis Tionghoa, lajang, kaya raya. Dia mewarisi maskapai dagang Pek Liong dari kakak laki-lakinya yang mati dibunuh Bevy de Aguia Leste, kawanan perompak penguasa Laut Flores. 

Perniagaan utama maskapai dagang tersebut adalah jual-beli candu.

Pada itu, candu memang menjadi komoditas utama guna menopang pemasukan kas Kerajaan Belanda di Nusantara yang melompong karena terus digelontorkan untuk menumpas pemberontakan terus-menerus.

Kelak, Rangga dan Tan Sun Nio bertemu. Dari benturan perselisihan, tumbuh benih-benih asmara di antara keduanya. Mereka pun sepakat menikah, kendati Rangga sudah menikahi Everdine Kareen Spinoza  sebelum dirinya dibuang ke Ende (baca De Winst).

Namun hubungan keduanya terhalang konflik pendirian Republik Flores Raya yang kemudian melahirkan chaos dan pembunuhan sejumlah sosok penting di Nusa Tenggara.

Novel bergambar sampul kapal layar ini, memuat konflik yang cukup rumit. Selain dua tokoh utama tadi, ada tokoh-tokoh lain, berlatar belakang heterogen. Masing-masing “menyumbang” masalah yang membuat laju cerita, semakin seru. 

Saya membayangkan bahwa novel ini kelak menjadi alternatif bacaan buat anak muda yang tertarik menyusuri lekuk sejarah bangsa tanpa perlu dipusingkan keformalan buku teks sejarah di bangku sekolah.

Mbak Amie Firshanti - Lelaki Harimau karya Eka Kurniawan 





Mbak Amie membawa buku berjudul Lelaki Harimau karya Eka Kurniawan. Dimana menurut Mbak Amie adalah perpaduan thriller, psikologis, dan surealis yang berbeda dengan buku yang lain.   

Novel Lelaki Harimau adalah novel kedua Eka Kurniawan. Sebelumnya Mbak Amie sudah membaca Seperti Dendam Rindu harus dibayar Tuntas. Novel ini mengisahkan Margio, lelaki dua puluh tahun yang membunuh seorang lelaki paruh baya bernama Anwar Sadat. Margio tidak mengakui bahwa dirinyalah yang membunuh seniman di kotanya itu, Margio berdalih bahwa ia dirasuki harimau putih yang hidup dalam tubuhnya. 

Novel ini berkutat pada latar belakang hidup Margio yang demikian menyedihkan. Sepanjang novelnya pembaca akan mengetahui sebab-musabab hidup keluarga Margio yang begitu pilu yang menyebabkan harimau putih dalam tubuh Margio bangkit dan tentu saja itu merupakan konflik utama dalam novel Lelaki Harimau ini.

Menurut Mbak Amie, buku ini sangat menarik karena gaya bercerita Eka Kurniawan dengan narasi yang membawa pembaca pada kisah yang mengalir.


Mbak Rein - Rara, Muni, dan Ayah karya Akhyar Mustafa.





Buku yang dibawa Mbak Rein adalah tiga judul buku karya Akhyar Mustafa. Tiga novel best seller yang berawal dari cerita bersambung di salah satu komunitas menulis. Novel pertama yang diceritakan berjudul Rara, bercerita tentang tokoh yang juga bernama Rara yang memiliki mimpi kelak ingin menjadi seorang ustazah. 

Pencariannya dalam menuntun ilmu di pesantren membawanya pada sebuah malapetaka. Rara hamil. Siapakah yang menghamilinya?

Disitulah awal dan menjadi puncak penderitaan yang dialami Rara sepanjang sisa hidupnya. Siksaan, fitnah dan permasalahan lainnya yang hadir dalam hidup Rara seakan tiada berhenti. 

Novel selanjutnya adalah Muni, lagi-lagi perempuan menjadi objek penderitaan bagi kaum lelaki dan dari keluarga pasangan. Kehidupan awal pernikahan Muni berjalan bahagia, namun selepas suaminya meninggal disitulah awal malapetaka kehidupan Muni. Harta dan mahar miliknya dikuasai oleh keluarga suaminya. 

Muni boleh menempati rumahnya kalau mau dinikahi oleh keluarga jauh suaminya yang seorang temperamen dan kasar ditambah juga adalah seorang yang tidak bisa berbicara. Sungguh berat kehidupan Muni setelah itu. 

Apakah Muni bisa keluar dari kondisi yang menghimpit menyesakkannya? Apakah ada secercah harapan akhirnya Muni mendapat kebahagiaan? Temukan jawabannya di buku karya kang Akhyar Mustofa ini.

Buku ketiga yang dibawakan Mbak Rein tidak kalah seru. Masih seputar kisah based on true story. Tetapi kali ini tokohnya adalah lelaki. Judul novelnya Ayah Jangan Menangis. Bagaimana jadinya ketika seorang suami mendapati istrinya menghilang tanpa kabar? Lalu ternyata meninggalkan hutang yang cukup besar.

Kondisi yang tanpa kabar ataupun petunjuk dimana keberadaan istrinya. Tidak menyurutkan untuk mempertemukan kembali anaknya dengan ibu mereka. Tragedi terjadi saat Anak sulungnya mengejar sosok yang menurutnya adalah ibunya. Ternyata terlalu terburu-buru membuatnya tidak melihat ada truk datang dan akhirnya menabraknya.

Dihadapkan pada kondisi harus menemukan istrinya, tetapi juga harus menemani anaknya di RS tidak menyurutkan semangatnya. Bagaimana akhir kisahnya, bisa dilanjutkan dengan membaca novelnya.


Kak Rijo - Tiga Buku Untuk Belajar Bahasa.




Sebuah kejutan besar kalau dari Kak Rijo. Tiga buku yang dibawa Kak Rijo, buku belajar bahasa asing.


 

PENUTUP

Demikian, tulisan ulasan acara zoom KBK yang telah dilaksanakan pada bulan Maret 2022 lalu. 

Untuk KLIP'ers yang ingin mendengar suara teman-teman yang sudah membahas buku diatas, bisa di dengerin di Podcast KLIP di podcast zoom KBK Maret 2022.

Sebuah percakapan yang penuh makna di bulan kedua tahun 2022 yang keren untuk menyimak, membaca dan mendengarkan podcast Klub Buku KLIP. 

Nah, semakin penasaran kan seperti apa sih ngobrolin buku di KBK itu? 

Yuk, teman KLIPers ikut gabung membawakan buku di Zoom KBK bulan depan sehingga semakin meriah dan bervariasi.


Salam Literasi,

Semangat membaca

 Penulis : Rein Hudasediyani