Ruang berbagi KLIP bulan ini diselenggarakan pada hari Jumat, 19 Mei 2023, bersama Mbak Ruth Ninajanty sebagai narasumber dan Mbak Nurhilmiyah sebagai pemandu acara. Materi yang disampaikan Mbak Ruth kali ini adalah tentang “Mengenal Genre Tulisan Sendiri.” 

Ketika membaca judulnya tiba-tiba saya langsung klik dan membatin, “Nah ini yang saya butuhkan!” Sebelum kita menentukan genre tulisan kita, tentunya kita harus mengenal terlebih dahulu tentang genre apa saja yang digunakan dalam tulisan. 

genre tulisan
Diolah dengan Canva


Jenis-Jenis Karya di Dunia Penulisan

Menurut Teachers’ Wiki, ada 5 jenis karya di dunia penulisan, antara lain: 
  1. Expository writing, 
  2. descriptive writing, 
  3. narrative, writing, 
  4. persuasive writing, 
  5. journal and letter writing. 
  • Expository writing adalah tulisan tentang text book dan jurnal ilmiah. Descriptive writing adalah tulisan tentang fiksi atau review yang mendeskripsikan suatu hal seperti suatu makanan atau tempat wisata.
  • Narrative writing adalah tulisan fiksi atau nonfiksi yang berbentuk cerita. Persuasive writing adalah tulisan untuk mempengaruhi pembaca seperti iklan, kampanye politik, atau endorse influencer
  • Dan yang terakhir adalah Journal and letter writing yaitu tulisan yang bersifat pribadi atau personal, misalnya diari atau surat untuk diri sendiri di masa depan.

3 Langkah untuk Memudahkan Menentukan Genre Tulisan Sendiri

Setelah kita mengetahui dan mengenal beberapa genre tulisan, ada 3 langkah untuk memudahkan dalam menentukan genre tulisan kita. 

Pertama,

Pilih genre yang paling menyenangkan bagi kita. Jika kita senang dengan jenis tulisan yang kita tulis maka tulisan kita akan mengalir dan membuat kita bahagia. 

Kedua, 

Kumpulkan karya yang telah kita tulis dan amati polanya. Dengan mengamati pola kumpulan tulisan kita maka kita dapat melihat banyak kesamaan jenis tulisan yang kita hasilkan. Pilih karya yang paling lancar ditulis, membuat bangga dan mendapat respon positif dari banyak orang. Jika belum menemukan, maka kita harus menulis lebih banyak dan terus amati polanya. 

Ketiga,

Perhatikan suara yang digunakan pada tulisan. Misalnya pada tulisan nonfiksi pada sebuah blog dengan tema parenting, kita dapat menemukan genre deskriptif, naratif, atau persuasif tergantung dari suara yang digunakan. 

Dalam membuat karya, kita tidak harus terpaku pada satu genre saja, bisa jadi terdapat beberapa genre tetapi kita harus menentukan genre utamanya.

Mbak Ruth mengutip sebuah quote yang bagus dari novelis meksiko, Carlos Fuentes, “Don’t classify me, read me. I’m a writer, not a genre.” Seorang penulis tidak bisa dinilai hanya dari satu genre tulisan saja, karena banyak genre yang bisa dieksplorasi untuk menemukan genre apa yang cocok dengannya.

Menurut saya, materi ini sangat menarik. 
Don’t classify me, read me. I’m a writer, not a genre
Teori tentang genre tulisan ini pernah juga saya pelajari saat pelajaran sastra. Namun demikian dalam praktiknya seringkali saya masih kesulitan dalam menentukan genre, terutama bagi saya yang masih sering menulis campur-campur. 

Kadang menulis fiksi naratif, kadang jurnal, kadang deskripsi bercampur naratif tentang suatu tempat yang saya kunjungi, dan lain-lain. Sempat disinggung juga tentang skripsi yang akan dilaksanakan menjelang akhir tahun yang baru bagi saya karena baru tahun ini mengikuti KLIP. 

Saya belum bisa menentukan genre apa yang akan saya tulis nantinya. Dengan langkah-langkah menentukan genre yang disampaikan oleh Mbak Ruth, akhirnya saya memahami bahwa menentukan genre juga membutuhkan proses berlatih yang panjang. 

Tentunya tak terlepas juga dari konsistensi dan semangat untuk terus belajar dalam menulis. Menentukan genre tulisan yang sesuai dengan tema yang kita senangi juga akan membantu kita untuk terus menulis meskipun ada banyak tantangan yang kita hadapi.

Teman-teman bisa menyaksikan ulang tayangan Ruang Berbagi Mei 2023 di sini ya.



Salam literasi,


Penulis: Anna Rakhmawati
Editor: Nurhilmiyah